Selasa, 22 Januari 2013

Cara-cara Pemberian Obat


Cara-cara Pemberian Obat

             A. Efek  Sistemis
1.      Oral
- Pemberiannya melalui mulut
- Mudah dan aman pemakaiannya (praktis)
- Tidak dapat di terapkan untuk obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofillin)
- Digunakan untuk mencapai efek lokal dalam usus (obat cacing)
- Pemberian antibiotik untuk sterilisasi lambung usus pada infeksi atau sebelum operasi.
2.      Oromukosa
Pemberiannya melalui mukosa di dalam rongga mulut, ada dua macam cara :
ü  Sub Lingual :
- Obat di taruh di bawah lidah.
ü  Bucal
- Obat di letakkan diantara pipi dan gusi.
3.      Injeksi / suntikan
Pemberian obat secara parental (dibawah kulit  / selaput lendir)
Macam-macam jenis suntikan :
ü  Subkutan / hipodermal (s.c)
- Penyuntikan di bawah kulit (suntikan insulin)
- Efeknya agak di banding i.m / i.v
ü  Intra muscular (i.m)
- Penyuntikan dilakukan didalam otot
- Resorpsi obat berlangsung 10-30 menit
ü  Intra vena (i.v)
- Penyuntkan dilakukan di dalam pembuluh darah
- Efeknya paling cepat 18 detik karena benda asing langsung di masukan kedalam aliran darah.
ü  Intra arteri (i.a)
- Penyuntikan kedalam pembuluh nadi
- Pada penderita kanker hati
ü  Intra cutan (i.c)
- Penyuntikan dilakukan di dalam kulit
 Absorpsi sangat perlahan
ü  Intra lumbal
- Penyuntikan dilakukan ke dalam sumsum tulang belakang (anestetika umum)
ü  Intra peritonial
- Penyuntika  ke dalam rongga perut
ü  Intra cardial
- Penyuntikan kedalam jantung
ü  Intra pleural
- Penyuntikan kedalam rongga pleural
ü  Intra articuler
- Penyuntikan ke dalam celah-celah sendi

4.      Implantasi
- Obat dalam bentuk pellet steril
- Dimasukan di bawah  kulit dengan alat khusus (trocar)
- Pellet dapat melepaskan zat aktifnya secara teratur selama 3-5 bulan.
5.      Rektal
- Pemberian obat melalui rektal / dubur
- Baik sekali di gunakan untuk obat yang mudah dirusak oleh asam lambung.
6.      Transdermal
- Cara pemakaiannya melalui permukaan kulit berupa plaster
 Umumnya untuk gangguan jantung misalnya Angina pectoris.

         B. Efek Lokal (pemakaian setempat)
1.      Kulit (percutan)
- Dioleskan pada permukaan kulit
- Bentuk obat salep, cream, dan lotio.
2.      Inhalasi
- Obat di semprotkan untuk di sedot melalui hidung atau mulut
- Bentuk sediaan gas, zat padat atau aerosol.
3.      Mukosa mata dan telinga
- Obat di berikan melalui selaput mata / telinga
- Bentuk obat tetes atau salep.
4.      Intra vaginal
- Obat di berikaan melalui selaput lendir
- Berupa obat antifungi dan pencegah kehamilan
- Berbentuk salep, cream, dan cairan bilas.
5.      Intranasal
Obat diberikan melalui selaput lendir hidung untuk menciutkan selaput hidung yang membengkak (otrivin).