Rabu, 23 Januari 2013
Selasa, 22 Januari 2013
Cara-cara Pemberian Obat
Published :
9:29:00 PM
Author :
wahyunimurni
Cara-cara Pemberian Obat
A. Efek Sistemis
1. Oral
- Pemberiannya melalui mulut
- Mudah dan aman pemakaiannya (praktis)
- Tidak dapat di terapkan untuk obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofillin)
- Digunakan untuk mencapai efek lokal dalam usus (obat cacing)
- Pemberian antibiotik untuk sterilisasi lambung usus pada infeksi atau sebelum operasi.
2. Oromukosa
Pemberiannya melalui mukosa di dalam rongga mulut, ada dua macam cara :
ü Sub Lingual :
- Obat di taruh di bawah lidah.
ü Bucal
- Obat di letakkan diantara pipi dan gusi.
3. Injeksi / suntikan
Pemberian obat secara parental (dibawah kulit / selaput lendir)
Macam-macam jenis suntikan :
ü Subkutan / hipodermal (s.c)
- Penyuntikan di bawah kulit (suntikan insulin)
- Efeknya agak di banding i.m / i.v
ü Intra muscular (i.m)
- Penyuntikan dilakukan didalam otot
- Resorpsi obat berlangsung 10-30 menit
ü Intra vena (i.v)
- Penyuntkan dilakukan di dalam pembuluh darah
- Efeknya paling cepat 18 detik karena benda asing langsung di masukan kedalam aliran darah.
ü Intra arteri (i.a)
- Penyuntikan kedalam pembuluh nadi
- Pada penderita kanker hati
ü Intra cutan (i.c)
- Penyuntikan dilakukan di dalam kulit
- Absorpsi sangat perlahan
ü Intra lumbal
- Penyuntikan dilakukan ke dalam sumsum tulang belakang (anestetika umum)
ü Intra peritonial
- Penyuntika ke dalam rongga perut
ü Intra cardial
- Penyuntikan kedalam jantung
ü Intra pleural
- Penyuntikan kedalam rongga pleural
ü Intra articuler
- Penyuntikan ke dalam celah-celah sendi
4. Implantasi
- Obat dalam bentuk pellet steril
- Dimasukan di bawah kulit dengan alat khusus (trocar)
- Pellet dapat melepaskan zat aktifnya secara teratur selama 3-5 bulan.
5. Rektal
- Pemberian obat melalui rektal / dubur
- Baik sekali di gunakan untuk obat yang mudah dirusak oleh asam lambung.
6. Transdermal
- Cara pemakaiannya melalui permukaan kulit berupa plaster
- Umumnya untuk gangguan jantung misalnya Angina pectoris.
B. Efek Lokal (pemakaian setempat)
1. Kulit (percutan)
- Dioleskan pada permukaan kulit
- Bentuk obat salep, cream, dan lotio.
2. Inhalasi
- Obat di semprotkan untuk di sedot melalui hidung atau mulut
- Bentuk sediaan gas, zat padat atau aerosol.
3. Mukosa mata dan telinga
- Obat di berikan melalui selaput mata / telinga
- Bentuk obat tetes atau salep.
4. Intra vaginal
- Obat di berikaan melalui selaput lendir
- Berupa obat antifungi dan pencegah kehamilan
- Berbentuk salep, cream, dan cairan bilas.
5. Intranasal
- Obat diberikan melalui selaput lendir hidung untuk menciutkan selaput hidung yang membengkak (otrivin).
Langganan:
Postingan (Atom)